Kamis, 11 Agustus 2011

BERIMAN YANG BENAR

Oleh : H. M. Efendi Sa’ad

Iman menurut arti bahasa Arab adalah membenarkan. Tetapi menurut istilah agama yaitu suatu kepercayaan yang dibenarkan dengan hati (tashdiqun bil-qalbi), diikrarkan dengan lidah (ikrarun bil-lisan), serta diamalkan dengan perbuatan sehari-hari (amalun bil-arkan).

            Iman seseorang manusia dapat pasang dan dapat surut.
Faktor-faktor yang menyebabkan iman seseorang itu bertambah (pasang) :

1.    Ilmu yaitu mengetahui dan mengenal Allah, nama, sifat dan perbuatan-Nya.

Jadi semakin tinggi ilmu pengetahuan seseorang terhadap Allah dan kekuasaan-Nya maka semakin tinggi dan bertambah iman dan pengagungannya serta takutnya kepada Allah.



Q.S Fathir 28 : “Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama (orang yang mengetahui kebesaran dan kekuasaan Allah). Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun”.

            2. Merenungkan ciptaan Allah.

Q.S Ali Imran 190–191 : “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal (‘ulul albab), yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk, atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi.”

            3. Mengerjakan kebaikan dan menjauhi larangan Allah dan Rasul-Nya.

         Seseorang yang benar-benar beriman maka konsekwensinya dia akan dituntut akibat dari keimanannya itu seperti :

1.    Mencintai Allah dan Rasul-Nya lebih dari mencintai segala sesuatu.

Q.S. At-Taubah 24 : “Katakanlah jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari pada Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad dijalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.”

2.    Mendengar dan mentaati (sami’na wa atha’na).

Q.S.An-Nur 51–52 :  “Sesungguhnya jawaban orang-orang mu’min bila mereka dipanggil kepada Allah dan Rasul-Nya agar Rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan : kami mendengar dan kami patuhi dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.”

3.    Tanpa memilah-milah apa yang Allah perintahkan.

Q.S.Al-Ahzab 36 : “Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu’min dan tidak pula bagi perempuan yang mu’min apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan akan ada bagi mereka pilihan yang lain tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya dia telah sesat, sesat yang nyata.”

4.    Takut kepada Allah SWT

Q.S.Al-Ahzab 39 : “Yaitu orang-orang yang menyampaikan risalah-risalah Allah mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada seorangpun selain dari pada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai pembuat perhitungan.”

5.    Berhukum dengan syari’at Allah SWT

Q.S.Al-An’am 114 : “Maka patutkah aku mencari hakim selain dari pada Allah, padahal Dialah yang telah menurunkan kitab Al-Qur’an kepadamu dengan terperinci. Orang-orang yang telah kami datangkan kitab kepada mereka, mereka mengetahui bahwa Al-Qur’an itu diturunkan dari Tuhanmu dengan sebenarnya maka janganlah kamu sekali-kali termasuk orang yang ragu-ragu.”

6.    Melaksanakan Amal Sholeh

Q.S.Al-‘Ashr 2–3 : “Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholeh dan nasehat-menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat-menasehati supaya menetapi kesabaran.”

7.    Berjihad di jalan Allah

Q.S.Al-Hujarat 15 : “Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah mereka itulah orang-orang yang benar.”

         Seseorang yang benar-benar beriman dia akan memiliki sifat-sifat ataupun karakteristik yang terpancar dalam kehidupan diantaranya ;

  1. Apabila disebut nama Allah maka bergetarlah hatinya.
  2. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah bertambah imannya.
  3. Kepada Allahlah mereka bertawakkal (berserah diri).
  4. Menafkahkan sebagian rezeki yang dianugerahkan Allah kepadanya.
Dijelaskan dalam Al-Qur’an surah Al-Anfal 2–4 :

Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka karenanya dan kepada Tuhanlah mereka berserah diri. Yaitu orang-orang yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagain dari rezeki yang kami berikan kepada mereka. Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh derajat yang tinggi disisi Tuhannya dan ampunan serta rezeki (nikmat) yang mulia.

  1. Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dengan sempurna.
  2. Beriman kepada rukun iman yang 6 (enam) tanpa ragu-ragu sedikitpun.
  3. Berjihad dengan harta benda dan jiwa raga mereka di jalan Allah.
Q.S Al-Hujarat 15 : “Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah mereka itulah orang-orang yang benar.”

         Orang yang benar-benar beriman maka ia akan mendapatkan atau merasakan buah atau hikmah dari hasil keimanannya itu diantaranya :

  1. Membebaskan jiwa dari penghambaan selain Allah, sebab iman menuntut seseorang untuk mengakui bahwa Allahlah yang menciptakan, yang memberi rezeki, yang mengangkat dan merendahkan.
Q.S.Al-Mu’min 62 : “Yang demikian itu adalah Allah, Tuhanmu pencipta segala sesuatu, tiada tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, maka bagaimanakah kamu dapat dipalingkan?”

Q.S.Faathir 3 : “Hai manusia ingatlah akan nikmat Allah kepadamu adakah sesuatu pencipta selain Allah yang dapat memberikan rezeki kepada kamu dari langit dan bumi tidak ada Tuhan (yang berhak disembaah) selain Dia maka mengapakah kamu berpaling?”

Q.S.Ali Imron 26 : “Katakanlah : “Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan. Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki di tangan Engkaulah segala kebajikan, sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

  1. Membangkitkan ruh keberanian tak takut mati, sebab ia meyakini bahwa yang memberikan jatah umur, manfaat dan bahaya serta menghidupkan dan mematikan hanyalah Allah.
Q.S.Ali Imron 145 : “Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang tertentu waktunya.”

Q.S.An-Nisa’ 78 : “Di mana saja kamu berada kematian akan mendapatkan kamu kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi dan lagi kokoh.”

  1. Kehidupan yang baik di dunia yang dianugerahkan Allah sebelum kebaikan di akhirat berupa : perlindungan Allah, petunjuk-Nya, pertolongan-Nya, penjagaan-Nya, janji Allah akan menjadikan pemimpin di muka bumi dan mengokokohkan agama baginya, datangnya berkah dari langit dan bumi.
Q.S.Al-Baqarah-257 : “Allah itu pelindung orang-orang yang beriman. Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan kepada cahaya (minadz-dzulumati ilannuur). Dan orang-orang kafir itu pelindung-pelindungnya adalah syaitan, yang mengeluarkan mereka dari pada cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya.”

Q.S.Al-Haj 54 : “Dan agar orang-orang yang telah diberi ‘ilmu meyakini bahwasanya Al-Qur’an itulah yang haq dari Tuhanmu lalu mereka beriman dan tunduk hati mereka kepada-Nya dan sesungguhnya Allah adalah pemberi petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus.”

Q.S.Al-Mu’min 51 : “Sesungguhnya Kami menolong Rasul-Rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari kiamat).”

Q.S.Yunus 98 : “Dan mengapa tidak ada (penduduk) suatu kota yang beriman lalu imannya itu bermanfaat kepadanya selain kaum Yunus tatkala mereka (kaum Yunus itu) beriman Kami hilangkan dari mereka azab yang menghinakan dalam kehidupan dunia dan Kami beri kesenangan kepada mereka sampai kepada waktu yang tertentu.”

Q.S.An-Nur 55 : “Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan yang mengerjakan amal-amal sholeh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi sebagaimana Dia telah menjadikan orang- orang yang sebelum mereka berkuasa dan sungguh Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah janji itu maka mereka itulah orang-orang yang fasik.”

Q.S.Al-A’raf 96 : “Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat) Kami itu maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.”

  1. Akan mendapatkan ketenangan batin.
Q.S.Ar-Ra’d 28 : “(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah (zikrullah). Ingatlah hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram.”
Artikel Lain Yang Berhubungan :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar