Rabu, 02 November 2011

BERSIHKANLAH DIRI DARI SIFAT SOMBONG

1. Apa sombong itu?
 
Ada yang menyangka bahwa sombong itu hanyalah membangga-banggakan diri atau kelompoknya. Mereka mengira bahwa merendahkan orang lain bukan termasuk kesombongan. Terhadap persangkaan keliru seperti itu, dapatlah kita sampaikan sabda Rasulullah s.a.w., “ kesombongan itu adalah menolak kebenaran dan merendahkan orang lain” (HR. Muslim dari Abdullah bin Mas’ud r.a.). Berdasarkan hadits tersebut, Al-Hafizh Ibnu Rajab Al-Hambali rahimahullah berkata, “Orang yang sombong adalah orang yang memandang orang lain rendah, meremehkannya dan menganggap orang lain itu tidak layak mengerjakan suatu urusan …”. (Jami’ul ‘Ulum wal Hikam 2/275).
Kisah Abu Dzar patut kiranya menjadi pelajaran. Suatu ketika, beliau sedang marah kepada seorang laki-laki sampai terucap, “Hai anak wanita hitam.” Rasulullah mendengar hal itu, kemudian bersabda, “Wahai Abu Dzar, tidak ada keutamaan bagi kulit putih atas kulit hitam.” Mendengar hal itu Abu Dzar sangat menyesal hingga meminta orang tadi untuk menginjak pipinya. (HR Imam Ahmad). Dalam kisah tersebut, Abu Dzar mengungkapkan kenyataan (yaitu bahwa lelaki yang dimarahinya itu anak wanita berkulit hitam). Namun dari kalimatnya itu tersirat peremehan terhadap orang lain.  Memang, mengungkapkan kenyataan tidaklah selalu merupakan kesombongan. Namun, “mengungkap kenyataan” yang disertai dengan memandang rendah orang lain tentulah tergolong sombong. Sebab, Nabi saw. bersabda, “kesombongan itu adalah merendahkan orang lain.” (HR. Muslim dari Abdullah bin Mas’ud r.a.)”

2. Balasan bagi Orang Yang Sombong

Rasulullah SAW bersabda : “Tidak masuk surga siapa pun yang di dalam hatinya ada sebiji atom dari sifat sombong.” (HR Muslim dari Ibnu Mas’ud r.a.)
Dari al-Aghar dari Abu Hurarirah dan Abu Sa’id, Rasulullah Saw bersabda: “Allah Swt berfirman; Kemuliaan adalah pakaian-Ku, sedangkan sombong adalah selendang-Ku. Barang siapa yang melepaskan keduanya dari-Ku, maka Aku akan menyiksanya”. [HR Muslim] Allah berfirman: “Masuklah kalian ke pintu-pintu neraka Jahannam, dan kalian kekal di dalamnya. Maka itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang sombong.” [QS al-Mu’min: 76]. Perkara kesombongan itu bukan merupakan perkara remeh yang tak perlu dipersoalkan,ini harus sangat diperhatikan,mana mungkin Allah SWT justru mempersoalkannya, bahkan dengan ancaman siksa dahsyat di neraka.

3. Imam Ghazali mengajarkan agar Tidak Sombong

Imam Ghozali mengajari cara mawas diri agar tidak terjebak dalam sikap merasa lebih baik. Ketika kita melihat seseorang yang belum dewasa, kita bisa berkata dalam hati: “Anak ini belum pernah berbuat maksiat, sedangkan aku tak terbilang dosa yang telah kulakukan, maka jelas anak ini lebih baik dariku.” Ketika kita melihat orang tua, “Orang ini telah beramal banyak sebelum aku berbuat apa-apa, maka sudah semestinya ia lebih baik dariku.” Ketika kita melihat seorang ‘alim, kita bisa berkata dalam hati: “Orang ini telah dianugerahi ilmu yang tiada kumiliki, ia juga berjasa telah mengajarkan ilmunya. Mengapa aku masih juga memandang ia bodoh, bukankah seharusnya aku bertanya atas yang perlu kuketahui?” Ketika kita melihat orang bodoh, “Orang ini berbuat dosa karena kebodohannya, sedangkan aku. Aku melakukannya dengan kesadaran bahwa hal itu maksiat. Betapa besar tanggung jawabku kelak.”

Yaa Allah kami berlindung kepada-Mu dari sifat sombong, tuntunlah selalu kami dijalan-Mu. Amin....

Artikel Lain Yang Berhubungan :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar